Seminar Nasional Mengawali Kegiatan Physics Festival XIX

24 Oktober 2017

Padang (Fisika Unand) - Mengawali kegiatan Physics Festival (PF) XIX  Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) mengadakan kegiatan seminar nasional dengan tema “Jawaban Paradigma Bentuk Bumi dalam Perspektif Sains”. Kegiatan yang dilaksanakan di CH Universitas Andalas (Unand) pada tanggal 24 Oktober 2017 menghadirkan pakar fisika teoritis dari ITS Surabaya yaitu Dr. Agus Purwanto. “Pemilihan topik ini dalam rangka meluruskan pemahaman sebagian masyarakat tentang bentuk bumi, terutama akibat “provokasi” video yang beredar di youtube”, demikian penjelasan ketua panitia pelaksana.

Dr. Agus Purwanto yang dikenal dengan panggilan Guspur, dalam kegiatan seminar ini mengulas bentuk bumi dari dua sudut pandang yaitu sains Fisika dan Al-Qur’an. Dari pemaparan yang disampaikan, terlihat dengan sangat jelas beberapa kelemahan “provokasi” bumi datar, tidak hanya dari sudut ilmu Fisika tetapi juga dari sudut pandang Al-Qur’an.

Beliau memaparkan bahwa awalnya banyak sekali model bumi yang ditawarkan mulai dari setengah bola, tabung, terapung di air dan seterusnya sampai akhirnya Aristoteles mengajukan konsep bumi bundar setelah memperhatikan gerhana bulan. Bahkan ketika islam hadir ayat Al-Quran tentang bumipun dipahami dalam konteks bumi bundar. Al-Razi di awal abad ketujuh hijriyah menyebut dalam tafsir al-Kabiir bumi sebagai  al-kuroh al-adhamah, bola yang sangat besar dan saking besarnya, permukaan yang kita injak terasa bagai bidang datar. Perdebatan dalam islam justru pada pandangan bumi atau matahari sebagai pusat jagad raya dan keduanya sepakat bahwa bumi bundar. Beliau menambahkan, “bumi datar, sangat ringan diucapkan, seringan mengucapkan bumi bundar, masalahnya ada pada implikasinya. Bukankah jika bumi datar dan matahari berbentuk bola maka bumi akan selalu siang karena cahaya matahari terpancar ke segala arah. Jika tanpa ada gravitasi seperti disebut dalam video bumi datar, bagaimana matahari bisa berputar di atas bumi? Bagaimana persamaan geraknya?”

Dalam pemaparannya Guspur juga berkelakar,  “mahasiswa Fisika menerima konsep bumi datar yang tanpa gravitasi, tidak perlu kuliah fisika alias pensiun dulu  karena belum ada buku teks mekanikanya. Buku mekanika membahas gaya gesek karena ada gaya normal yang senilai gaya gravitasi kali koefisien gesek. Mekanika ala buku teks Symon dan Atam Arya juga ga dipake, libur panjaaaaaannnngg nih jurusan fisika, menunggu buku teks versi bumi datar”

“Jika bulan juga mengeluarkan cahaya meski lebih dingin dari matahari, bulan akan tampak selalu bundar, bagaimana menjelaskan fase bulan yang berulang setiap bulan? Jika bulan dan matahari ada di atas bumi datar, bagaimana menjelaskan gerhana bulan? terjadi karena apa? masih percaya bumi datar?”, demikian penegasan Guspur.

Pembaca yang ingin memiliki makalah Guspur tentang propokasi bumi datar, dapat mendownloadnya pada link berikut ini: Artikel Provokasi Bumi Datar.

Kegiatan seminar ini diikuti oleh ratusan peserta baik dari siswa SMA, guru, mahasiswa dan dosen. Tidak kurang sekitar 250-an peserta baik dari dalam dan luar Sumatera Barat, menghadiri seminar ini.

Physics Festival adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh HIMAFI setiap tahunnya yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti seminar nasional, Lomba Fisika tingkat nasional antar siswa SMA dan SMP, Lomba Karya Ilmiah, dan lain sebagainya. Kegiatan PF akan berlangsung selama beberapa hari, dengan puncak acara tanggal 28-30 Oktober 2017.   

Read 1402 times Last modified on Sabtu, 28 Oktober 2017 05:13

Info Penting

Certificate of Webinar "Trik Sukses Menjelajahi Eropa dengan Beasiswa" Click Here
Toggle Bar