Tim Jurusan Fisika Unand meraih 1 Emas, 2 Perak dan 2 Perunggu di Olimpiade Fisika antar Mahasiswa BKS Wilayah Barat

20 Oktober 2017

Padang (Fisika Unand)- Tim Jurusan Fisika Universitas Andalas (Unand) meraih prestasi mengembirakan  di Olimpiade Fisika antar Mahasiswa BKS Wilayah Barat ke-1 yang diadakan di Unand, Padang pada tanggal 18-20 Oktober 2017. Dalam kompetisi ini, Tim Jurusan Fisika Unand meraih 1 Emas, 2 Perak dan 2 Perunggu.

Pada acara penutupan yang diadakan hari Jum’at  (20/10/2017) di Plaza Fisika Universitas Andalas, tiga peraih medali emas adalah  Roby Ikhsan (UNRI), Ridwan Noor Annafi (IPB) dan Novia Anggraini (Unand, ditunjukkan gambar di bawah). Peraih medali perak adalah Syafitri (Unand),  Aldo Novaznursyah C. (Unand), dan Dwi Esti Kusumandari (Universitas Lampung).  Untuk medali perunggu diraih oleh Ilham Perdana AT (Unand), Haditya Aprita Lora (Universitas Lampung), dan Irvan Maulana (Unand).

Walaupun Olimpiade Fisika yang diberi nama Physics Competition (PC) ini dilaksanakan di Unand, seluruh soal dibuat oleh dosen dari ITB Bandung yaitu oleh Dr. Novitrian. Selain sebagai pembuat soal,  Dr. Novitrian  juga hadir di Padang sebagai ketua tim dewan juri. Dengan demikian, lomba berlangsung secara sportif tanpa ada dugaan-dugaan kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh tuan rumah melalui soal.  Hal ini ditegaskan oleh Dr. techn. Marzuki, selaku Kajur Fisika Unand pada saat sebelum mengumumkan para pemenang di acara penutupan.

Lomba Fisika ini dibagi menjadi dua tahap yaitu babak penyisihan dan babak final.  Materi lomba  mencakup Mekanika Klasik (seperti usaha energi, momentum, lagrange, dan lain-lain),  Fluida, Termodinamika, Fisika Statistik, Listrik Magnet, Gelombang  Elektromagnetik, Fisika Modern, dan Fisika Kuantum. Babak Penyisihan terdiri dari 30 soal essay singkat yang harus selesaikan dalam  3 jam. Untuk babak final terdiri dari 3 bagian soal A, B, dan C dimana untuk tiap bagian ada topik khusus berbentuk cerita, yang menggabungkan beberapa konsep dasar. Waktu untuk mengerjakan soal final juga 3 jam.

Secara umum  nilai seluruh tim relatif rendah. Pada babak penyisihan skor tertinggi hanya 11 (dari 30) dan pada babak final skor tertinggi 42 (dari 100) yang diraih oleh  adalah  Roby Ikhsan dari UNRI Pekanbaru. “Hal ini hendaklah menjadi pemicu bagi semua peserta untuk lebih meningkatkan kemampuan sehingga bisa bersaing pada level yang lebih tinggi”, kata Dr. techn. Marzuki.Setiap peraih medali emas, selain medali dan sertifikat, diberikan juga penghargaan berupa uang pembinaan yaitu tiga juta rupiah untuk peringkat 1, dua juta lima ratus ribu rupiah untuk peringkat 2 dan dua juta untuk peringkat 3.  [Mz/Ln]

Read 1355 times Last modified on Sabtu, 28 Oktober 2017 05:13

Info Penting

Certificate of Webinar "Trik Sukses Menjelajahi Eropa dengan Beasiswa" Click Here
Toggle Bar