Lebih lanjut Marzuki menjelaskan saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih kurang jika dibandingkan dengan negara- negara tetangga. Persentase jumlah pengusaha Indonesia baru 1,6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan negara Singapura, Malaysia, Thailand memiliki persentase lebih kurang 7% dari jumlah penduduknya. Jurusan Fisika yang merupakan ilmu dasar terkadang dipandang sulit untuk dijadikan modal berwirausaha. Oleh karena itu, pada kuliah tamu tanggal 7 Maret ini, jurusan mengundang Yusuf Sulaiman, yang merupakan salah seorang dari alumni Fisika Unand yang menjalankan bisnis bidang Elektronika & Instrumentasi, terutama bidang lampu LED.
Sementara itu, Owner Faridz LED, Yusuf Sulaiman mengatakan usaha yang digelutinya dimulai sejak tahun akhir kuliah. Ia memulai usaha dengan memanfaatkan uang hasil mengajar bimbingan belajar sebagai modal awal usahanya. Menjalankan bisnis bukanlah ajang coba-coba yang bisa dilakukan tanpa mempuyai perencanaan. Maka dari itu langkah awal dalam memulai bisnis harus mencari tahu siapa target pasar/market dari usaha yang akan dijalankan. Dengan mengetahui target pasar maka usaha tersebut dapat menentukan seperti apa produk yang diinginkan oleh konsumen.
Selain itu, Yusuf mengungkapkan uang bukanlah hal utama untuk merintis bisnis, uang memang yang dibutuhkan tetapi bukan modal utamanya. Yang paling penting dalam memulai bisnis adalah kemauan dan keinginan. Namun ada beberapa hal yang penting dalam memulai bisnis diantaranya Ide. “Ide tidak membutuhkan modal, ide bisa didapat dari mana saja. Bisa dari lingkungan sekitar seperti keluarga, teman dan yang paling penting harus punya banyak link,” imbuhnya. Selain ide, juga harus memiliki kreatifitas dan inovasi. Inovasi dan kreatifitas adalah inti dari kewirausahaan, pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan kinerja usaha. “Pembisnis yang sukses adalah orang-orang yang mampu memanfaatkan momen sekitar, dan pintar melihat peluang,” tambahnya. “Selain kreativitas, hal lain yang tidak kalah penting adalah meningkatkan servis kepada pelanggan. Kita mesti yakin dengan kualitas dan servis kita, sehingga kita tidak malu menetapkan harga yang terkadang lebih tinggi dari orang lain,” imbuhnya. [Mz]