Berikut diuraikan Analisis Capaian Kinerja terhadap aspek-aspek antar kriteria dengan terlebih dahulu membuat analisis situasi dan tindak lanjut dari masing-masing kriteria.
Tabel Analisis Capaian Kinerja
No |
Kriteria |
Analisis Situasi/Akar Masalah |
Rekomendasi Tindak Lanjut |
1 |
Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi |
Kajian dan pengembangan bidang ilmu dasar yang dinyatakan pada Visi FMIPA telah memayungi visi keilmuan PS S2 Fisika yang menekankan pada pengembangan Fisika untuk mendukung inovasi sains dan teknologi dan mitigasi bencana pada tahun 2028. Misi FMIPA juga sudah searah dan bersinergi dengan Misi UNAND, dan sekaligus mendukung pengembangan PS S2 Fisika dalam misi keilmuannya. Lebih lanjut, tujuan UNAND sudah saling searah dan bersinergi dengan tujuan FMIPA dan tujuan PS S2 Fisika. Penyusunan VMTS UPPS ini telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan. |
Meningkatkan frekuensi sosialisasi VMTS melalui seminar, publikasi online, dan media sosial untuk memastikan pemahaman yang lebih luas dan keterlibatan yang lebih besar dari semua pihak terkait. |
2 |
Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama |
Sistem tata kelola dan akuntabilitas perlu diperkuat untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya serta kemitraan yang lebih luas. |
Mengembangkan sistem evaluasi berkala dan mekanisme umpan balik dari stakeholder, serta memperluas kerja sama dengan institusi nasional dan internasional guna meningkatkan kualitas tata kelola. |
3 |
Mahasiswa |
Penerimaan mahasiswa belum optimal, dengan jumlah pendaftar yang masih dapat ditingkatkan dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik yang perlu diperluas. |
Meningkatkan promosi program studi melalui media digital, kerja sama dengan sekolah/universitas lain, serta mengembangkan program mentoring dan pembinaan untuk mahasiswa baru. |
4 |
Sumber Daya Manusia |
Rasio dosen dan mahasiswa masih dapat ditingkatkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif. Kompetensi dosen juga perlu terus dikembangkan agar tetap relevan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. |
Menambah jumlah dosen tetap dengan spesialisasi yang sesuai serta menyediakan lebih banyak program pelatihan dan pengembangan profesional bagi tenaga pengajar. |
5 |
Keuangan |
Pendanaan umumnya masih bergantung pada sumber internal dengan variasi pendanaan eksternal yang masih terbatas, yang berpengaruh pada fleksibilitas operasional dan pengembangan program. |
Mengembangkan sumber pendanaan alternatif seperti hibah riset, kerja sama industri, dan program pendanaan berbasis proyek untuk meningkatkan keberlanjutan keuangan. |
6 |
Sarana dan Prasarana |
Fasilitas laboratorium dan ruang belajar perlu ditingkatkan untuk mendukung penelitian dan pembelajaran berbasis eksperimen serta menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. |
Mengalokasikan dana khusus untuk pemeliharaan dan pengadaan alat laboratorium, serta memperbaiki infrastruktur pembelajaran untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif. |
7 |
Pendidikan |
Kurikulum saat ini perlu lebih fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan industri serta kebutuhan penelitian untuk meningkatkan daya saing lulusan. |
Memperkuat implementasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan memastikan evaluasi berkala terhadap efektivitas metode pengajaran serta penguatan keterampilan praktis mahasiswa. |
8 |
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat |
Jumlah publikasi internasional dan partisipasi dalam penelitian terapan masih dapat ditingkatkan untuk memperkuat reputasi akademik program studi. |
Mendorong dosen dan mahasiswa untuk aktif dalam penelitian yang berorientasi publikasi, menyediakan insentif untuk publikasi di jurnal bereputasi, serta memperluas kolaborasi riset internasional. |
9 |
Luaran dan Capaian Tridharma |
Masa studi rata-rata mahasiswa masih dapat diperpendek dengan pengelolaan akademik yang lebih efisien dan dukungan penelitian yang lebih baik. |
Meningkatkan efektivitas bimbingan akademik, memperluas skema program fast track, serta memanfaatkan teknologi pembelajaran digital untuk mempercepat penyelesaian studi. |
Kabar membanggakan datang dari dua alumni Program Studi Fisika Medis Universitas Andalas (Unand), Fulki Fiarka Djoni dan Aulia Firma. Keduanya berhasil melanjutkan studi ke jenjang Magister di Program Studi Fisika Medis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) dengan memperoleh beasiswa bergengsi dari International Atomic Energy Agency (IAEA).
Beasiswa ini merupakan bagian dari proyek nasional IAEA INS6022 bertajuk “Expansion Radiation Medicine in Indonesia.” Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga ahli di bidang fisika medis melalui pelatihan intensif di berbagai pusat kedokteran nuklir di Indonesia. Pelatihan ini akan berlangsung selama delapan bulan, dimulai pada Februari hingga September 2025, dengan total nilai beasiswa mencapai 440 juta Rupiah.
Fulki dan Aulia termasuk di antara sebelas mahasiswa terpilih dari Program Magister Fisika Medis UI yang berhasil meraih beasiswa ini. Keberhasilan mereka merupakan bukti bahwa lulusan Fisika Medis Unand mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang fisika medis.
Departemen Fisika Unand turut memberikan apresiasi atas prestasi ini. Keberhasilan Fulki dan Aulia membuktikan bahwa program akademik dan pembinaan di Fisika Unand mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan kompetitif. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi.
Departemen Fisika Unand terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan kurikulum yang relevan, fasilitas laboratorium yang memadai, serta dukungan bagi mahasiswa dalam mengakses peluang beasiswa dan pelatihan internasional. Keberhasilan Fulki dan Aulia menjadi bukti bahwa lulusan Fisika Unand memiliki daya saing tinggi di dunia akademik maupun industri.
Dengan keberhasilan ini, Unand semakin mengukuhkan reputasinya sebagai institusi pendidikan yang mampu melahirkan lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi. Semoga pencapaian Fulki dan Aulia menjadi awal dari kontribusi besar mereka dalam dunia fisika medis dan kedokteran nuklir di Indonesia.